PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
A.
Bagaimana prinsip pembelajaran yang efektif
Dokumentasi pribadi : Ulfia Ulfa
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang membentuk
pribadi manusia. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah proses
pembelajaran. Sebagai seorang guru yang memiliki peran untuk mendidik dan
mengajar peserta didik, menerapkan pembelajaran yang efektif merupakan salah
satu langkah yang seharusnya dilakukan untuk memberikan pembelajaran yang
maksimal. Guru berperan untuk membangun pengalaman belajar yang mendorong hasil
belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pembelajaran
yang dilakukan tanpa ada pijakan yang kuat menghasilkan output dengan kualitas
yang kurang optimal, sehingga perlu pedoman untuk mendesain pembelajaran yang
efektif. Menurut (Muis, 2013), dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip
belajar dan pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.
Selain itu dengan prinsip-prinsip pembelajaran memudahkan dalam mengembangkan sikap
yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar peserta didik secara
efektif dan efisien.
Proses pembelajaran
seharusnya dilakukan secara interaktif, inspiratif dan menggairahkan atau
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif serta memberikan ruang yang cukup
untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Menurut (Lingdren, 1976) fokus sistem pembelajaran
mencakup tiga aspek yaitu yang pertama adalah siswa/ peserta didik yang
merupakan faktor paling penting karena apabila tidak ada peserta didik maka tidak
ada proses pembelajaran, yang kedua adalah proses belajar yaitu apa saja yang
dihayati peserta didik ketika mereka belajar. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah bukan apa yang dilakukan guru untuk memberikan materi pembelajaran namun
apa yang dilakukan oleh peserta didik untuk belajar, dan yang ketiga adalah
situasi belajar yaitu lingkungan tempat terjadinya proses belajar dan semua
faktor yang mempengaruhi peserta didik atau proses belajar seperti guru, kelas,
dan interaksi di dalamnya.
Prinsip merupakan sebuah
landasan, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses
pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif. Menurut
(Smaldino, 2015: 29-35) terdapat delapan prinsip pembelajaran yang efektif
yaitu sebagai berikut:
1)
Mengkaji
pengetahuan sebelumnya
Sebelum
melakukan pembelajaran guru perlu mengumpulkan informasi yang relevan tentang
pengetahuan dan tingkat keterampilan peserta didik. Guru harus mengetahui pengetahuan
apa yang diproses oleh peserta didik sebelumnya. Untuk dapat belajar dari
sebagian besar materi dan kegiatan, peserta didik harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan pra-syaratnya.
2)
Mempertimbangkan
perbedaan individu
Dalam
proses pembelajaran peserta didik dipandang sebagai individu yang unik dan
berbeda diantara satu dengan yang lainnya sehingga guru perlu mempertimbangkan
perbedaan individu/ peserta didik karena setiap peserta didik memiliki
karakterisrik yang berbeda dan kebutuhan belajar yang berbeda. Perbedaan
peserta didik ini meliputi perbedaan bahasa yang digunakan dirumah, kebiasaan
belajar, dan lain sebagainya. Guru perlu mempertimbangkan teknologi dan media
yang dimiliki peserta didik dan sumber belajar apa yang diperlukan.
3)
Sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Tujuan
pembelajaran harus disusun dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Segala
aktivitas guru dan peserta didik harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Hal ini penting karena mengajar adalah proses yang bertujuan.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat ditentukan dengan keberhasilan pesserta
didik mecapai tujuan pembelajaran.
4)
Mengembangkan
keterampilan metakognitif
Peserta
didik membutuhkan bantuan dalam memahami bagaimana peserta didik belajar dan
sumber daya apa yang membantu dalam proses teresbut. Metakognitif merujuk pada
berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kontrol aktif dalam proses kognitif
belajar dan memecahkan suatu permasalahan.
5)
Memberikan
sentuhan interaksi sosial
Peserta
didik mendapatkan pengalaman dan keahlian ketika berkolaborasi dengan orang
lain baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan kolaborasi dapat
mengembangkan aspek sosialisasi anak. Sikap sosial yang dapat diterapakan yaitu
saling menghormati antar teman, bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas,
saling menghargai pendapat orang lain, bekerjasama, dan saling tolong-menolong.
6)
Memasukkan Konteks
yang realistis
Peserta
didik mendapatkan manfaat dari pemahaman bagaimana pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan keadaan sekitar mereka. Sumber belajar yang berasal dari lingkungan
atau yang tersedia di lingkungan akan menambah wawasan dan pengetahuan anak
karena mereka mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca
indranya.
7)
Melibatkan siswa
dalam konteks yang relevan
Relevansi
membantu siswa untuk menyadari betapa pentingnya suatu ilmu pengetahuan, dengan
hal ini siswa diberikan kesempatan untuk menghubungkan materi pembelajaran
dengan dunia sekitar mereka dan mengasimilasikannya sesuai dengan asumsi dan
keyakinan mereka sebelumnya. Untuk membangun pengalaman belajar dan
keterampilan yang diharapkan, peserta didik dapat meningkatkan keterlibatannya
dalam belajar. Latihan dan praktik mendorong pembelajaran lebih dalam dan tahan
lama.
8)
Pemberian umpan
balik yang sering, tepat waktu, dan konstruktif
Peserta didik
perlu mengetahui apakah pemikiran mereka berada di jalan yang benar. Mengetahui
rincian tentang tanggapan yang benar dan akurat dalam bagaimana dan mengapa
dapat membantu peserta didik lebih memahami tentang apa yang telah mereka
pelajari.
Keberhasilan Pembelajaran dikatakan
berhasil apabila materi ajar dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
B.
Bagaimana prinsip penggunaan teknologi yang efektif
Kemajuan teknologi saat
ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena akan berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Berbagai informasi dapat kita dapatkan
dengan mudah hanya lewat perangkat elektronik yang kita miliki seperti
handphone, televisi, komputer dan lain sebagainya. Adanya kemajuan teknologi
membuat perubahan besar pada kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tidak
hanya mempengaruhi dunia kesehatan tetapi juga bisnis, pemerintahan hingga
pendidikan. Teknologi memainkan peran penting dalam dunia pendidikan. Seiring dengan
kemajuan teknologi yang pesat, pendidikan di Indonesia juga mengalami perubahan
yang signifkan. Perbandingan pendidikan yang terjadi dahulu dengan sekarang
sudah jauh sangat berbeda. Pada abad 21
ini, kecakapan dalam penggunaan teknologi merupakan suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan.
Menurut (Rosenberg, 2001)
dengan berkembangnya TIK ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran
yaitu (a) dari pembelajaran yang terjadi di dalam ruang kelas menjadi dimana
saja dan kapan saja, (b) dari pembelajaran melalui kertas menjadi pembelajaran
online, (c) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja. Dalam bidang
pendidikan, perkembangan teknologi memiliki dampak positif dengan mempermudah
proses pembelajaran bagi pendidik maupun peserta didik. Hadirnya teknologi
membantu pendidik untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi sehingga
diharapkan nantinya memiliki daya saing global.
Saat ini, guru dituntut
untuk kompeten dalam penggunaan teknologi dalam pengajaran. Namun tidak hanya
menggunakan teknologi secara efektif dalam pembelajaran namun juga membimbing
peserta didik untuk menggunakan alat tersebut. Integrasi
dan pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya
membekali para siswa dengan keterampilan teknologi canggih saja, namun lebih
dari itu pemanfaatan teknologi harus mendorong para siswa untuk berfikir kritis,
mendorong kerjasama dan kolaborasi, menggali kreatifitas dan inovasi,
memaksimalkan kemampuan komunikasi, dan yang tidak kalah penting adalah
pemanfaatan teknologi dapat membawa suasana yang menyenangkan dalam proses
pembelajaran. Dalam lingkungan belajar yang menyenangkan, siswa dapat dengan
mudah mengingat apa yang telah dipelajarinya karena proses pembelajaran
tersebut memberikan kesan tersendiri terhadap peserta didik.
C.
Bagaimana prinsip penggunaan media yang efektif
Media pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas
pembelajaran. Sehubungan dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran,
seorang pendidik perlu cermat dalam pemilihan atau penetapan media yang akan
digunakannya. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan media akan menunjang
efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu juga dapat
meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Pemilihan media yang kurang tepat dapat mengurangi
daya tangkap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
Oleh sebab itu, pemilihan media pembelajaran perlu dilakukan secara cermat,
tepat sasaran dan efektif.
Langkah-langkah
dalam menentukan media pembalajaran efektif
menurut (Miftah, dkk, 2022)
adalah sebagai berikut:
1) Tujuan pembelajaran dan bahan belajar yang akan disampaikan
Media pembelajaran hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, karena tidak semua
media pembelajaran cocok dengan tujuan-tujuan tersebut. Sehingga perlu untuk menyesuaikan
pemilihan media yang cocok. Kecocokan
banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan
karakteristik media yang akan digunakan.
2) Media harus disesuikan dengan tingkat perkembangan peserta didik
Ada
hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran salah satunya
adalah dengan menyesuaikan media pembelajaran yang akan dipakai dengan tingkat
perkembangan peserta didik. Beberapa pertanyaan yang bisa
diajukan ketika kita memilih media pembelajaran berkait dengan peserta didik,
seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta
didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya
media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik kelas dan jenjang pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar
secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? dan lain
sebagainya.
3) Media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dari pengadaan dan pengunaannya
Dalam hal ini pengguna
media yaitu guru/ pendidik perlu memperharikan kemampuannya dalam menggunakan
media pembelajaran yang akan digunakan. Betapapun
tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi
orang yang tidak mampu menggunakannyn. Selain itu juga perlu mempertimbangkan
kemampuan pengadaan media yang akan digunakan misalnya apakah media yang akan
digunakan mudah didapatkan? Apakah media yang digunakan merupakan buatan guru
sendiri ataukan perlu membeli atau bahkan perlu membuat bersama dengan teman
sejawat?. Hal-hal tersebut perlu menjadi pertimbangan yang matang.
4) Media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi (waktu,tempat, situasi) yang tepat
Penentuan media pembelajaran perlu memperhatikan situasi dan kondisi
yang sesuai. Contohnys alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran
akan berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika
memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti;
apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan media, apakah waktu
yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.
Referensi
Lindgren, H.C.
1976. Educational Psychology in the
Classroom. 5th ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Miftah, dkk. 2022.
Kriteria Pemilihan dan Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK
sesuai dengan Kebutuhan Peserta Didik. Journal Ilmiah Pendidikan. 1(4).
Muis, A. Abdul.
2013. Prinsip-Prinsip Pembelajaran yang Efektif. Journal ISTIQRA’. Vol 1 (1). Universitas Muhamadiyah Pare-Pare.
Rosenberg, Marc.
J. 2001. E-Learning : Strategies For DeliveringKnowledge In The Digital Age.
USA : McGraw - Hill Companies
Smaldino, Sharon
E, dkk. 2015. Instructional Technology and Media for Learning. Pearson Merrill
Prentice Hall. Ohio
Sutikno, S. 2019.
Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.